terdiam..
saat punggung tersandar di tembok masa depan
teriring samar semangat para pejuang keyakinan
teriring samar canda tawa kawan seperjuangan
melihat raut wajah awal berjuang entah apa esok akan jadi
terfikir akan sosok diri ini
menapak di atas tanah keederhanaan
berdiri di bawah langit kesenjaan
letih di dalam dilema kehidupan
di saat kerutan dahi tersamar bangga hati
mnggalih dorongan hidup tuk capai kepongahan.
lalu kita melangkah..
terus kawan..
nikmati saja
aksara matamu adalah bahasa kejujuran paara pujangga,, bola matamu
berucap saat tak ada kata dalam resah, dan binarnya teriakan akan beban
dalam dada..
apa aku salah!
damailah dengan rasa mu dan nikmati amarahnya!
apa aku salah!
damailah dengan rasa mu dan nikmati amarahnya!
masih semangat
saudaraku,
saat kau ditertawakan karena usahamu, maka kau telah menambah kesempatanmu esok untuk menertawakan dunia.
saat kau menghitung tetes tetes air mata kegagalanmu dan kau mampu bangkit, maka sebenarnya kau juga menghitung seberapa dekat kesuksesan dengan keyakinanmu.
maka jangan terlalu cepat engkau untuk membungkus impianmu dalam keputus asaan atau membuka lelahmu sebagai akhir senyumanmu,
tetap hargai segala musibah dan kegagalanmu, karena jika kau tau sebenarnya itu adalah cara TUHAN memilih hambanya yang pantas untuk menuai bahagia, bahagia bukan ciptaan manusia tapi hadiah dari TUHAN atas usaha kita .
saat kau ditertawakan karena usahamu, maka kau telah menambah kesempatanmu esok untuk menertawakan dunia.
saat kau menghitung tetes tetes air mata kegagalanmu dan kau mampu bangkit, maka sebenarnya kau juga menghitung seberapa dekat kesuksesan dengan keyakinanmu.
maka jangan terlalu cepat engkau untuk membungkus impianmu dalam keputus asaan atau membuka lelahmu sebagai akhir senyumanmu,
tetap hargai segala musibah dan kegagalanmu, karena jika kau tau sebenarnya itu adalah cara TUHAN memilih hambanya yang pantas untuk menuai bahagia, bahagia bukan ciptaan manusia tapi hadiah dari TUHAN atas usaha kita .
sedikit rindu
seperti semilir bisik bohlam lampu pada
cahaya redupnya yang tak rela tuk padam "jangan kau padam karena aku akan
terbuang",
seperti basahnya teratai karena hujan yang selalu hasilkan embun berbutir kilau dan berrkata "aku akan jadi indah".
seperti rinduku takk berizin tuk sampai pada mimpimu, maka lelap dan terpejamlah. :)
seperti basahnya teratai karena hujan yang selalu hasilkan embun berbutir kilau dan berrkata "aku akan jadi indah".
seperti rinduku takk berizin tuk sampai pada mimpimu, maka lelap dan terpejamlah. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)