masih di bulan juni

|

masih di bulan juni
penuh derah rintik hujan kecil yang buat jerah,
tapi inilah sebuah anugrah yang kuharap jadi indah

masih di bulan juni
yang seakan nampak mendung di tiap pagi
pudar cerah jadi gundah untuk tiap potongaan langkah

dan masih tetap di bulan juni
coba urai tawa tuk tutupi tumpahnya semua dilema.

jika Dia tak anugerahkan

|

jika tak pernah Tuhan ciptakan hujan,
mungkin embun tak pernah indah
jika Tuhan enggan berikan rembulan,
maka malam tak jadi sempurna
begitupun juga jika Tuhan tak pernah anugrahkan kau dalam rindu,
maka aku tak pernah jadi bahagia

menengadah tuk usiaku

|
masih utuh nyawa dalam raga terlantar di sepanjang malam,
dalam hening dan sepi hingar bingar sekeping fatamorgana,
hamba termenung untuk sebuah nikmat sang Agung,
nyata Rahman dan Rahim tuk usia yang semakin bertambah,

maghfiroh Mu jadi ucap tuk istighfar akan sia sia usiaku yang lalu,
masih kaku lututku tuk rukuk pada Kuasa Mu,
terlalu pongah kepala hamba tuk sujud sentuh tanah Mu,
masih tak rela hamba membungkuk tuk buang kemunafikan,
dan masih enggan bibir ini mengagungkan asma Mu,
astaghfirullah...

jika setelah ini hanya akan ada keburukan untuk diriku,
jika setelah ini makin banyak tercecer dosa tanpa belenggu,
maka sadarkan hamba dengan caraMu,
berikan apapun tuk ketuk rasa imanku,
dan berikan alasan kenapa hamba layak peroleh nikmat usia Mu,

jadikan usia hamba barokaah,
hingga membias kebaikan bagi hamba, keluarga hamba, dan sudara-saudara hamba,
sehingga masih mampu hamba ucap asma Mu pada tiap pintaku,
hingga tak pongah hamba meletakkan sujud tanpa sajadah,
sampai sesak tersengal hamba menangis tuk urai dosa dari tubuh ini,

tetapkan iman hamba,
tancapkan islam hamba,
tuntunlah ihsan hamba,
dan akhiri hamba dengan khusnul khotimah,

amin ya robbal 'alamin.. :')

hujan bulan juni

|
hujan bulan juni,
enggan hapus jejak meski deras tertanam di tanah,
basuh rumput bagai dekap kawan lama,
dan menuliskan aksara rasa asmara di udara,

hujan bulan juni,
hilangkan debu dalam debur air tanpa rasa,
kalahkan jeritan riuh para perindu,
dan basahkan kenangan yang sempat lusuh,

hujan bulan juni,
memberi warna warni pada bidadari mimpi,
jadi penawar untuk tak iri meski lirih,
dan kembali pada diri sendiri,

dan menikmati hujan di bulan juni. . . ^^

entah apapun dan kapanpun

|

deras hanyut akan rasa bimbangku pada jenuh,
hambar aliran keyakinanku pada tiap piluh,
berkata tiap ejaan untuk jadi pilihan atau takdir ,
hingga ntah karena apapun atau kapanpun ini akan beraakhir,,

meraba bagaimana rasa tak akan rela,
menimbang agar tak ada yang terlalu lelah,
dan mengambil akhirnya dengan sebuah deburan tawa,
atau hanya sekedar rasa ikhlas terbungkus kemunafikan semata,