sekedar bisik

|
bungaku, dengar bisik sunyi bibirku menembus kalbumu,
sekedar risau dan piluku akan hidup keruh tak membiru,
sepotong kenangan yang berubah jadi rindu dikala sendu,
kau nan jauh dari lubuk hati berlabu,

harap menepi pesan sunyi dengan sedikit arti,
berseri sepi saat kau tak balas , jadi tersakiti,
kau tetap angkuh dan jadi kelabu
lalu kenapa aku rindu,
rasakanlah...

_B.Z_

dan lebih dari itu

|

senyummu cukup tuk mengurai letihku
bibirmu mulai fasih tuk berdzikir denganku
sem0ga sajadahku cukup lebar tuk esok bersujud denganmu sebagai makmumku


ku yakinkan surga untukmu karena teduh pandangmu padaku
karena ku yakin telapak kakimu cukup luas untuk surga anak anakmu
basuh kasih dan sayangmu jadi pagar kesholehanmu


dan lebih dari itu, sem0ga Tuhan menjadikan ini semakin indah. . .

bintang

|
bangga melihat bintangku masih bersinar,
meski beberapa malam lalu dia tak terlihat karena mendung,
tapi skarang bintang jadi indah bersanding di nyala merah mendung langit,
sinaarnya yang kecil dan tak terang setidaknya jadi penghias datar malam,

sem0ga bintang tak sendu oleh bisik mendung langit,
karena sinarnya jadi semangat bagi perindu di bawah sana
jadi alasan untuk tetap membuka mata di tiap malam,
semoga kau tak pernah redup,

_BintanG_

fakir

|



terlalu lama membungkuk dalam tempurung kemunafikan,
berderap megah di bawah rasa angkuh,
teriak lantang di balik bayang pendosa,
dan kini,
malu berlari tanpa tempurung,
mengendap dengan langkah bersalah,
dan berbisik bahwa aku lah sang PENDOSA...

_fakir_


perindu

|

Duduk termenung atas segala kesendirian,,
angin enggan menyentuh gemerisik daun daun,,
malam membisu tanpa bintangnya,,
sang perindu kosong memandang redup bohlam lampu,,

rindunya padamu memanggil tak bersuara,,
harum kasihmu datang tak berizin,,
kau tak pernah menjadi bosan setiap dia gambar raut wajahmu,,
Kasian kau perindu,,
bermuram durja dan lesu merindu
bagai pujangga kehabisan kata cinta
bagai pelukis tak punya tinta

_perindu_




jangan menyalahkan

|
kita memang terlalu tak sempurna
bahkan kita sering menghina takdir Tuhan
merasa Tuhan salah menempatkan takdirNya pada kehidupan kita
entah itu tentang cinta, harta, atau sekedar cita-cita,

kita akan lebih bersyukur jika kita bisa membaca tanda-tanda Tuhan
kadang Tuhan menuntun kita pada sebuah kebahagiaan melalui sebuah kesedihan
kadang Tuhan ingin menunjukkann kita sebuah senyuman namun melalui tabir tangisan

sudahlah kawan,,
percayalah bahwa semua yang kita dapatkan adalah kapasitas yang pantas untuk kehidupan kita
saat kita tak puas bukan berarti melebihkan kapasitas yg kita dapatkkan itu menjadikan semakin baik
mungkin saat Tuhan memberikan yang kita inginkan itu akan menjadi sebuah keburukan bagi kita,
karena itu bukanlah yang kita butuhkan.

tak usah

|
wahai yang hatinya sedang gundah gulana karena cinta
cinta itu indah jika kita mencintai dengan sederhana
cinta itu anugrah dari tuhan dan fitrah tiap manusia

kita masih rapuh untuk utuh memilih satu cinta
masih banyak yang belum kita lalui di usia kita yang muda
dan masih banyak wanita dan laki laki baik yang akan kita temui

tak usah gundah saat cinta menghina dan akhirnya hilang
esok akan ada hari dimana kita menemukan cinta yg fitrah
Allah itu selalu indah dengan caranya
karena Dia lebih tau apa yang kita butuhkan.

sepotong rindu

|

sperti buih kecil yang tak pernah mengadu saat hanyut terseret air laut,
sperti kilau embun kecil yang tertutup daun dan tk pernah terpercik,
seperti dentingan lonceng tak terdengar di deras hujan,
seperti itulah teriakan rinduku yang tak pernah kau rasa.. :)

si kakek yang bijak

|
kisah sederhana dengan sebuah makna bahwa sesungguhnya Tuhan Maha Pemurah,
terlantun suara renta seorang lelaki tua yang sedang sayu memandang tulisan Kalam Tuhan "biss,,millaa,,hirrohma,,nirrohiim"... terdengar masih merdu dan fasih.
sedang duduk lelaki muda cucu sang kakek yang membakar api untuk memasak dan tanpa sengaja dia mendengarkan lantunan ayat-ayat Tuhan dari suara si kakek setiap hari.
suatu hari saat si kakek kembali membaca ,"sha..daqollohul..'adhlim.." , lelaki muda ini menghampiri kakek yg sedang menutup Alquran usangnya,,
dia bertaanya pada si kakek, " kenapa kakek membaca Al quran setiap hari? sedangkan kakek tidak bisa berbahasa arab dan kakek juga tidak mengerti artinya??"
si kakek hanya tersenyum tipis dan berkata , " ambilah kerangjang arang yang kotor itu"
si anak muda itu mengambil keraanjang arang yg penuh dengan lubang dan sangat kotor dengan bekas arang.
si kakek kembali memerintah si pemuda , " ambillah air di danau sana menggunakan keranjang ini"
si pemuda tanpa banyak berbicara lansung berlari mengambil air, karena keranjang arang itu berlubang air yg ia ambil terus habis setiap dia sampai di rumah, lalu si kakek memerintah kembali sampai kranjang itu benar-benar terisi air, namun sudah berkali kali si pemuda mencoba mengambil air ia tak mendapatkan air setetespun.
kemudian si kakek berkata pada cucunya yang kelelahan, "apa yang kamu dapat?", si cucu brkata " aku belum bisa mendapatkkan air, karena memang keranjang ini tidak akan bisa menampung air",
si kakek kembali tersenyum, dan berkata " tapi lihatlah keranjang itu apa ada yang berbeda??", si cucu yang muda itu berkata, " yaa , keranjang ini menjadi bersih karena terbasuh air terus meskipun tak ada air yang tertaampung"
si kakek tersenyum lebaar dan berkata, " seperti itulah saat kita membaca alquran meski tak tau makna yang terkandung, meskipun kita tak pernah tau artinya setidaknya itu bisa membersihkan hati kita setiap hari sedikit demi sedikit".. :) :) :)