. . .

|

satu percikan semangat yg baru tertetes kini kering kembali, 
kini jadi sadar bahwa Tuhan memberikan pencerahan dengan teguran,
bahwa setiap apa yg kita jalani akan memberi coretan usang di kertas, 
dan bekas tapak kehidupan di tanah.


maaf maaf maaf

|

gerimis di hari senin,
membaur rintih jadi alasan tuk tundukan hati
tertaatih letih dan merintih atas apa yg dia siraamkan di tiap rintikan
sedang berdiri lelaki di bawah langit
mengharap grimis tak jadi tangis
dan menatap awan mendung hitam cerah
bahwa terlontar kata khilaf dan salah
lantang teriak, maaf maaf maaf.

A.A.R

masa muda hanya sekali

|

jangan takut untuk membuat hidupmu berwarna,
jangan takut melangkah untuk mencoba hal baru dalam hidupmu,
jangan pernah kau tak percaya bahwa masa mudamu menunggu dengan indah

kegagalan, kesalahan, dan masalah itu lumrah, karena kenapa? karena kita hidup.
kita semua akan menemukan kematian dimana kita tak akan memikirkan semua masalah itu.
jadi mari berbuat apapun yang menurutmu itu perlu di lakukan.

kesempatanmu tak akan datang dua kali.
atau bahkan kalian adalah orang yang merasa tak punya kesempatan melakukan banyak hal?
maka buatlah kesempatanmu sendiri dan jangan menunggunmya datang.

"hidup cuma sekali, dan masa mudamu juga hanya sekali"

malam syahdu

|

terlelapku dalam rengkuhan gulita malam tanpa bintang,
kecewa menatap tanpa ada yg jadi alasan tuk tetap berada di luar sana,
mencari tempat merebahkan diri,
dan lelapku dalam lelaah,
jatuh sinarnya tak sempat buat cerah langit,
sekedar memberi gemericik kilauan putih,
meredamkan rasaa rindu dan menepikan senyum sendu,
lalu jadi malam syahdu,,

kasih

|
kasih,
rapuh terkikis rasa rinduku tergeletak dalam binar matamu
terketuk hasrat mesrah tuk peluk erat tubuhmu
tak kan dusta kerinduanku pada kata teduhmu tuk ucap sayang

terkecup kening oleh doa doamu
semakin merona seyummu dalam tiap angan terangan
lalu jadi kenangan ..

mosi

|

lihat betapa kini tak terpisah antara nurani dan kemarahanmu,
redam asingkan kekacauan yang kini jadi nyata,
lalu kosong..
menumpahkan kepedihan dimatamu,
jalan gelap lalui bersama dengan tanpa genggaman keyakinan
dan kan kukenang hingga nafasku berakhir..

celah apa?

|

lihat cahaya kilau di celah tabir ketakutan itu.
tak pernah lebih cerah dari lilin di sampingku.
tipis menyayat tembus gulita di ruang ini.
mana ketakutan yang tadi di sana?
mana?
aku lebih suka melihat celahnya ..

angkuhmu indah

|
tersenyum letih lihat angkuhmu,
masih tak patah apa yang kau simpan,
hanya pudarkan asah yang sungguh tak nyata,
kini hanya sekedar rasa pongah dan mengangah
benderanglah...
jadilah indah pada senja merah di sana
ku rela terdampar dalam resah di bawah nyalanya
ku harap tak silau namun terang.

Dan tak akan terpejam tuk melihatnya..