menengadah tuk usiaku

|
masih utuh nyawa dalam raga terlantar di sepanjang malam,
dalam hening dan sepi hingar bingar sekeping fatamorgana,
hamba termenung untuk sebuah nikmat sang Agung,
nyata Rahman dan Rahim tuk usia yang semakin bertambah,

maghfiroh Mu jadi ucap tuk istighfar akan sia sia usiaku yang lalu,
masih kaku lututku tuk rukuk pada Kuasa Mu,
terlalu pongah kepala hamba tuk sujud sentuh tanah Mu,
masih tak rela hamba membungkuk tuk buang kemunafikan,
dan masih enggan bibir ini mengagungkan asma Mu,
astaghfirullah...

jika setelah ini hanya akan ada keburukan untuk diriku,
jika setelah ini makin banyak tercecer dosa tanpa belenggu,
maka sadarkan hamba dengan caraMu,
berikan apapun tuk ketuk rasa imanku,
dan berikan alasan kenapa hamba layak peroleh nikmat usia Mu,

jadikan usia hamba barokaah,
hingga membias kebaikan bagi hamba, keluarga hamba, dan sudara-saudara hamba,
sehingga masih mampu hamba ucap asma Mu pada tiap pintaku,
hingga tak pongah hamba meletakkan sujud tanpa sajadah,
sampai sesak tersengal hamba menangis tuk urai dosa dari tubuh ini,

tetapkan iman hamba,
tancapkan islam hamba,
tuntunlah ihsan hamba,
dan akhiri hamba dengan khusnul khotimah,

amin ya robbal 'alamin.. :')

0 comments: