"Muhammad Badril Riza"

|



lembaran kehidupanku masih terbuka perlahan, jengkal demi jengkal tanah ku injak hingga ku menjadi seperti sekarang, sendiri dalam ruang yang kubangun dengan tinta dan sobekan sobekan kertas membuatku mulai suka dengan caraku memeluk kehidupan, meski sering tak di anggap, seperti pemuda yang berjalan di tikungan jalan di tengah kerumunan yang kemudian hilang dan tak dikenal.
namun layaknya senja yang terbenam di ufuk, maka mentari sombongkan cerahnya, dan langit jadi bijak berwarna biru tuk tepati janjinya pada semesta
langkahku pun semakin pongah, dan ruangku penuh dengan tinta emas, aku terlontar ke mega jingga
dan aku mulai kagum dengan namaku , “purnama di dalam gua”
aku merangkai cahaya demi cahaya demi sebuah anugerah yang sembunyi di balik kemegahan,,

1 comments:

Rere said...

lumayan onok sing koment siji