aksara rindu

|

pernah menari ilalang menerjemah akan bahasa rindu-rinduku 
pada citra ombak menggulung bahagia menepi di bibir pantai,
lalu tegak menyapa diantara getar karang berjajar gemericik menyatu dengan gesekan ombak yang latunkn nada parau mengisaratkan rindu menyatu memuncak
meloncat indah percik tajam air laut bersandar di semenanjung kalbu, 
bersaut mendera rasa mesra tuk terus berkata sayang
hingga legam langit oleh jingga membungkuk mega tanpa batas, melambai menyapa menarik diri dari dunia
brsama seuntai harapan yg melankolis terbawa senja trselip diujung esok dini hri ini
berharap sang dewi terusik oleh lembayung merah merekah tanda hati mengeja akasaara bahasa cinta
diri membatu dalam bening kristal merona darah menetes tanda Tuhan tak lagi tertawa 
langit membiru tetes hujan kelabu tanda Tuhan cemburu
biarkan terbang hilang diantara fajar yg melanglang
 ada secarik mimpi yg ditinggalkn, melambung dalam angan mengikat hingga ke tulang, tanpa bicara smua triakkan tahtanya.... kembali dg malunya....















0 comments: